Data yang dilansir dari Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan tren kasus per pekan di Indonesia kembali naik, yakni sebesar 31 persen.
Data pada 22 Mei 2022, kasus COVID-19 berjumlah 1.814 kasus, namun kini naik menjadi 2.385 kasus.
Kasus aktif harian juga ikut mengalami peningkatan sebesar 328 atau 10 persen.
Dari kasus aktif harian yang terlaporkan pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 kasus, sekarang bertambah menjadi 3.433 kasus.
Karena itu, epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Pandu Riono, mengatakan peningkatan cakupan vaksinasi merupakan salah satu kunci mencegah kenaikan kasus COVID-19.
“Kuncinya adalah meningkatkan cakupan vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya, mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau booster,” katanya.
Pandu mengatakan peningkatan cakupan vaksinasi diharapkan dapat meningkatkan imunitas dan proteksi optimal bagi setiap orang.
“Dengan imunitas yang tinggi di tengah masyarakat maka diharapkan dapat menekan angka hospitalisasi dan kematian seperti sekarang ini,” jelasnya.
Selain itu, sosialisasi dan anjuran protokol kesehatan juga perlu terus ditingkatkan dan diintensifkan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.
“Sosialisasi mengenai pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus ditingkatkan guna mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan,” ujarnya.
Pandu juga menilai peningkatan kasus COVID-19 dalam tiga pekan terakhir masih terkendali.
“Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir masih terkendali, yang penting kuncinya adalah peningkatan cakupan vaksinasi dan praktik protokol kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan indikator positivity rate dan transmisi komunitas COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir masih pada taraf aman.
“Berhubung imunitas masyarakat Indonesia masih tinggi berdasarkan sero survei (survei antibodi) pada Maret 2022 dan kita lihat kenaikan masih dalam taraf aman,” katanya.
Positivity rate atau proporsi orang positif COVID-19 dari keseluruhan penduduk yang dites di Indonesia masih di bawah 5 persen.
“Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan,” jelasnya.